Pasar Sawahan

Penawaran 1

Pasar Sawahan Desa Kalongan: Kuliner Tradisional di Tengah Sawah yang Damai

Kalongan, 3 Agustus 2025 – Di pagi hangat Minggu legi 3 Agustus, Pasar Sawahan di Desa Kalongan kembali membuka lapaknya. Terletak di tengah hamparan sawah yang asri, pasar ini menjadi magnet tak hanya bagi warga lokal, tetapi juga pengunjung dari luar.

Sejak pukul 06.00 WIB, kios-kios bambu dan jerami sudah dipenuhi para penjual. Tak lama kemudian, warga mulai berdatangan. Beberapa dari mereka sengaja datang untuk menikmati sarapan sembari menikmati ketenangan pagi pedesaan, ditemani hamparan hijau sawah yang menyejukkan mata.

Kegiatan ini bukan sekadar tradisi, tapi sebuah warisan budaya hidup yang turut menguatkan ekonomi desa. Menurut catatan, Pasar Sawahan hanya beroperasi pada hari Minggu Pahing dan Minggu Legi, dimulai sejak pagi dan berlangsung hingga sekitar pukul 09.00–10.00 WIB. Hal ini memberikan nuansa eksklusif dan berbeda dari pasar pada umumnya.

1. Suasana khas tradisional
Pasar Sawahan menghadirkan suasana desa yang damai dengan latar sawah terbuka. Pengunjung bisa memilih tempat duduk di bale-bale bambu sembari menikmati jajanan pasar seperti klepon, gethuk, tiwul, dawet ayu, dan serabi. Sajian ini biasanya disajikan di atas daun pisang, menjaga nuansa tradisi yang kental dan mendukung pengurangan plastik sekali pakai.

2. Pembayaran unik menggunakan “uang uli”
Salah satu keunikan pasar ini adalah penggunaan uang uli—alat pembayaran khusus yang harus ditukarkan terlebih dahulu dengan uang rupiah di loket tertentu sebelum digunakan untuk berbelanja. Sistem ini menambah nuansa nostalgia dan edukatif, sekaligus meningkatkan keterlibatan pengunjung dalam pengalaman budaya tradisional.

3. Produk UMKM dan kerajinan lokal
Tak hanya kuliner, Pasar Sawahan juga menjadi ajang bagi pengrajin lokal untuk memamerkan kerajinan tangan seperti mainan bambu, tas tenun, serta produk khas desa lainnya. Ini menjadi kesempatan promosi bagi para pelaku UMKM yang tergabung dalam BUMDes setempat.

4. Wadah memperkuat ekonomi dan kebersamaan
Pasar Sawahan telah menjadi titik temu sosial dan ekonomi. Warga bertemu satu sama lain, saling berbagi cerita, dan sekaligus mendorong ekonomi lokal. Pengelolaannya yang dilakukan oleh masyarakat desa atau BUMDes menjadikannya sebagai salah satu pilar ekonomi lokal.

5. Penutup & Harapan Masa Depan

Kegiatan Pasar Sawahan pada Minggu Pahing dan Legi bukan sekadar jajan pagi, tetapi menjadi ritual sosial yang menyatukan warga sekaligus menjadi atraksi budaya bagi wisatawan. Pasar seperti ini, selain menjaga kuliner dan tradisi, juga memiliki potensi besar untuk terus berkembang lewat pengelolaan yang terintegrasi dengan BUMDes dan promosi yang lebih luas. Desas-desus dan harapan masyarakat adalah agar pasar ini bisa tetap eksis bahkan berkembang, menjadi ikon desa yang menghubungkan budaya, ekonomi, dan wisata pedesaan.

[admin]

CATEGORIES:

Galeri

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *